Bawaslu RI Tekankan Pentingnya Nurani dalam Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pemilu
|
JAKARTA – Anggota Bawaslu RI, Herwyn J.H. Malonda, menegaskan bahwa penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pengawasan pemilu tidak boleh mengabaikan aspek nurani dan kebijaksanaan manusia. Menurutnya, sekalipun penguasaan teknologi menjadi keniscayaan, pemilu yang adil tetap membutuhkan sentuhan moral pengawas pemilu.
“Nilai AI tidak diukur dari kecanggihannya, tetapi dari dampaknya terhadap legitimasi demokrasi dan kepercayaan publik. AI hanya bernilai apabila berpihak pada kebenaran dan memperkuat keadilan pemilu,” ungkap Herwyn saat membuka Pelatihan AI bagi jajaran Bawaslu RI, Provinsi, dan Kabupaten/Kota se-Indonesia pada Senin (24/11/2025) secara daring.
Herwyn menekankan bahwa pelatihan ini bukan sekadar pengenalan alat atau aplikasi teknologi, tetapi upaya membangun Bawaslu yang cerdas secara digital, kuat secara hukum, dan jernih secara nurani.
Ia menjelaskan bahwa AI memiliki kemampuan besar untuk mempercepat analisis terhadap aset data kelembagaan Bawaslu yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Data tersebut meliputi kerawanan, pencegahan, pengawasan, pelanggaran, penanganan pelanggaran, serta sengketa Pemilu dan Pemilihan.
“Termasuk juga data digital dari media sosial yang kini menjadi bagian integral pengawasan Bawaslu. Semua data kepemiluan ini harus diolah menjadi informasi dan insight yang bermakna bagi kehidupan berdemokrasi,” tegasnya.
Meski demikian, Herwyn mengingatkan adanya risiko kesalahan analisis jika data yang dimasukkan ke sistem AI tidak akurat. Ia mencontohkan bahwa algoritma dapat menjadi alat penyebaran kebenaran, tetapi juga bisa dimanipulasi untuk menyebarkan misinformasi—ditambah efek echo chamber di media sosial.
Di akhir sambutannya, Herwyn berpesan agar para pengawas pemilu tidak membiarkan teknologi mengambil alih nurani manusia.
“Gunakan teknologi untuk memperkuat nurani. Demokrasi Indonesia bukan hanya soal prosedur, tetapi soal martabat rakyat dan masa depan bangsa,” tutup Herwyn.
Sumber : Bawaslu RI