Dari Ruang Daring, Devy dan Nurjana Menyalakan Semangat Pengawasan Pemilu
|
Di tengah era digital yang serba cepat, semangat untuk berpartisipasi dalam menjaga integritas demokrasi justru menemukan bentuk barunya. Dua peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Bawaslu Bolaang Mongondow Utara, Devy Artikasari Mahmud dan Nurjana Antogia, menjadi contoh nyata bagaimana ruang daring bisa menjadi media untuk menyalakan semangat pengawasan pemilu.
Bagi Devy, keterlibatannya dalam P2P bukan hanya sekadar mengikuti pembelajaran, tetapi juga bagian dari tanggung jawab moral sebagai warga negara.
“Saya ingin menjadi bagian dari gerakan masyarakat yang peduli terhadap keadilan pemilu. Melalui P2P, saya belajar bagaimana mengajak orang lain ikut aktif mengawasi,” ujarnya dengan penuh keyakinan.
Sementara Nurjana menilai kegiatan ini sebagai wadah untuk memperkuat karakter dan kemampuan berpikir kritis dalam memahami demokrasi.
“P2P memberi pengalaman baru. Tidak hanya memahami aturan, tetapi juga mengajarkan pentingnya keberanian bersuara dan menjaga nilai-nilai integritas,” tutur Nurjana.
Keduanya aktif mengikuti seluruh tahapan kegiatan, mulai dari pre-test, pembelajaran audio visual, hingga diskusi daring. Dalam setiap sesi, Devy dan Nurjana tampil aktif, berdiskusi, dan berbagi pandangan tentang pentingnya kolaborasi masyarakat dalam pengawasan pemilu.
Eksistensi keduanya mencerminkan wajah baru pengawasan partisipatif: cerdas, kritis, dan peduli. Di tengah tantangan era digital, mereka membuktikan bahwa kontribusi kecil dari individu bisa menjadi energi besar bagi demokrasi yang lebih sehat.
Melalui semangat Devy dan Nurjana, Bawaslu Bolmut berharap semakin banyak generasi muda yang terpanggil untuk ikut serta mengawasi pemilu, tidak hanya sebagai penonton, tetapi sebagai penggerak perubahan menuju pemilu yang jujur, adil, dan berintegritas.
Penulis dan Editor : R. Mansur