Lolly Suhenty: Kreativitas dan Keberanian Kunci Pengawasan Partisipatif yang Kuat
|
Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum Bolaang Mongondow Utara — Anggota Bawaslu RI, Lolly Suhenty, menegaskan bahwa kreativitas dan keberanian merupakan kunci utama dalam memperkuat pengawasan partisipatif pemilu. Hal itu disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Teknis Penyusunan Kebijakan Pengawasan Partisipatif serta Kick-off Pendidikan Pengawasan Partisipatif Dalam Jaringan (Daring) yang digelar secara luring dan daring di Jakarta, Kamis malam (23/10/2025).
Dalam sambutannya, Lolly mengungkapkan bahwa kreativitas dalam pengawasan partisipatif harus diiringi keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan menantang diri sendiri. Ia mencontohkan semangat tersebut melalui pengalamannya saat melakukan perjalanan ke Mentawai, daerah terpencil yang penuh tantangan namun tetap dijangkau demi memperluas jangkauan pengawasan partisipatif.
“Satu persen peluang pun harus diambil, karena dari keberanian itu lahir kemajuan,” ujar Lolly.
Lolly juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dalam pelaksanaan pengawasan partisipatif melalui pedoman dan regulasi yang jelas. Menurutnya, Perbawaslu Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengawasan Partisipatif dan Surat Keputusan Nomor 204 tentang Pedoman Strategi Pengawasan Partisipatif dalam Pemilu dan Pilkada merupakan landasan strategis yang saling melengkapi.
“Kalau Perbawaslu Nomor Dua itu ibarat pesawat besar, maka SK 204 adalah landasannya. Keduanya harus berjalan beriringan agar program pengawasan partisipatif bisa bergerak lebih maju lagi,” jelasnya.
Koordinator Divisi Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI ini menambahkan, banyak inovasi pengawasan partisipatif lahir dari inisiatif masyarakat di berbagai daerah. Ia mencontohkan forum warga di Sukoharjo, pengawas pelajar di Sumatera Utara, hingga kampung pengawasan partisipatif di Mentawai sebagai bukti tumbuhnya semangat kolaborasi masyarakat dalam mengawasi proses demokrasi.
“Kita sudah punya banyak role model yang menunjukkan bahwa masyarakat mampu berperan aktif mengawasi pemilu dengan caranya masing-masing,” tambah Lolly.
Selain itu, Lolly juga menyoroti pentingnya adaptasi dalam pendidikan pengawasan partisipatif daring. Menurutnya, metode pembelajaran perlu disesuaikan agar evaluasi dan indikator keberhasilan tetap tercapai secara efektif, meski dilaksanakan secara virtual.
Dalam kesempatan tersebut, Lolly turut menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Bawaslu dengan Perisai Demokrasi Bangsa. Kerja sama ini menjadi bentuk komitmen Bawaslu untuk memperluas jaringan dan memperkuat kolaborasi pengawasan partisipatif di seluruh Indonesia.
Menutup sambutannya, mantan Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat periode 2018–2022 itu mengajak seluruh peserta untuk terus memperkuat sinergi lintas sektor dalam mengawal demokrasi.
“Berkolaborasi adalah harga mati hari ini, karena cara kerja Bawaslu ditopang oleh komitmen bersama dan semangat untuk terus berinovasi,” pungkasnya.
Sumber : Bawaslu RI