Pretest P2P, Langkah Awal Ukur Pemahaman Peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif Bawaslu

Boltara — Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Bolaang Mongondow Utara melaksanakan kegiatan Pretest sebagai langkah awal dalam rangkaian Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Aula SMK Negeri 1 Kaidipang, pada Jum’at (24/10/2025).

Pelaksanaan pretest bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman awal peserta sebelum mengikuti seluruh materi pembelajaran dalam program P2P yang diselenggarakan oleh Bawaslu Republik Indonesia. Melalui kegiatan ini, Bawaslu ingin memetakan sejauh mana pengetahuan dasar peserta mengenai pengawasan pemilu, partisipasi masyarakat, serta nilai-nilai integritas dan netralitas dalam proses demokrasi.

Ketua Bawaslu  Bolmut, Rizki Posangi, SH, menyampaikan melalu pesan WhatsApp kepada Humas Bawaslu Boltara bahwa kegiatan pretest menjadi bagian penting dari proses pembelajaran agar pelaksanaan P2P dapat berlangsung lebih efektif dan tepat sasaran.

“Melalui pretest, kita bisa mengetahui sejauh mana kemampuan awal peserta sebelum menerima materi. Hasilnya nanti akan dibandingkan dengan posttest untuk menilai peningkatan pengetahuan setelah mengikuti kegiatan,” ujarnya.

Selain sebagai alat ukur awal, pretest juga membantu fasilitator dalam menyesuaikan metode penyampaian materi agar sesuai dengan tingkat pemahaman peserta. Dengan begitu, proses pembelajaran diharapkan dapat berjalan lebih interaktif dan menyenangkan.

Pendidikan Pengawas Partisipatif sendiri merupakan program strategis Bawaslu RI yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengawasi tahapan pemilu. Melalui kegiatan ini, masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi juga turut aktif menjaga integritas dan keadilan pemilu di lingkungannya masing-masing.

Dengan pelaksanaan pretest ini, Bawaslu Bolaang Mongondow Utara berharap seluruh peserta dapat lebih siap, aktif, dan bersemangat mengikuti seluruh tahapan P2P, serta mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pengawasan partisipatif di lapangan.